Sejarah Penetapan Libur Sekolah Hari Minggu dan Jum’at

 

Sejarah penetapan libur sekolah hari Minggu dan Jum’at memiliki latar belakang yang berbeda, terutama terkait tradisi keagamaan dan perkembangan sosial-ekonomi.

📅 Sejarah Libur Sekolah Hari Minggu

Penetapan hari Minggu sebagai hari libur, yang kemudian diadopsi untuk libur sekolah, sebagian besar berasal dari tradisi Kristiani dan perkembangan sosial di Eropa:

  • Tradisi Romawi Kuno dan Kekristenan:
    • Asal mula hari Minggu menjadi hari libur sering dikaitkan dengan tradisi Romawi Kuno di Italia, di mana hari Minggu dianggap sebagai hari pertama dalam sepekan.
    • Dalam tradisi Kristen, hari Minggu secara umum dihormati sebagai hari ibadah dan hari istirahat, yang merujuk pada hari kebangkitan Yesus Kristus.
  • Pengaruh Revolusi Industri dan Gerakan Buruh:
    • Istilah "akhir pekan" (weekend) menjadi populer setelah Revolusi Industri di Eropa dan Amerika Utara.
    • Para pekerja pabrik, yang sebelumnya sering dipaksa bekerja tujuh hari seminggu, mulai menuntut waktu istirahat.
    • Gerakan buruh dan serikat dagang pada abad ke-19 memainkan peran penting dalam memperjuangkan waktu istirahat dua hari, yaitu Sabtu dan Minggu, untuk pekerja, yang kemudian dikenal sebagai akhir pekan. Hari Sabtu dipilih karena pengaruh tradisi Yahudi (Sabat) dan Minggu karena tradisi Kristen.
    • Libur sekolah mengikuti pola ini untuk memberi kesempatan siswa, guru, dan keluarga untuk beristirahat bersama.
  • Adopsi Global:
    • Negara-negara Eropa yang menjajah berbagai wilayah di dunia, termasuk Belanda di Indonesia, membawa tradisi libur hari Minggu ini, dan kebiasaan ini umumnya dipertahankan hingga saat ini di banyak negara.
☪️ Sejarah Libur Sekolah Hari Jum’at
Libur sekolah pada hari Jum’at umumnya diterapkan di negara-negara atau lembaga pendidikan dengan mayoritas penduduk Muslim, di mana hari Jum’at memiliki kedudukan istimewa dalam Islam:
  • Kedudukan Hari Jum’at dalam Islam:
    • Dalam Islam, hari Jum’at dianggap sebagai sayyidul ayyam (penghulu segala hari) dan merupakan hari raya mingguan.
    • Umat Islam diwajibkan untuk melaksanakan Salat Jum’at di masjid, yang dilakukan pada tengah hari dan membutuhkan persiapan (seperti membersihkan diri) dan waktu untuk perjalanan serta beribadah.
    • Oleh karena itu, banyak lembaga pendidikan Islam (madrasah, pondok pesantren) secara tradisional meliburkan atau mempersingkat jam pelajaran pada hari Jum’at untuk memfasilitasi ibadah ini.
  • Pola Akhir Pekan di Beberapa Negara Muslim:
    • Secara historis, banyak negara-negara Arab dan negara-negara dengan mayoritas Muslim menetapkan Jum’at (kadang-kadang Jum’at dan Sabtu) sebagai akhir pekan resmi, di mana aktivitas sekolah dan kantor diliburkan. Hal ini bertujuan untuk menghormati kewajiban Salat Jum’at.
    • Perubahan Terbaru: Beberapa negara di Timur Tengah, seperti Uni Emirat Arab (UEA), telah mengubah akhir pekan resminya menjadi Sabtu-Minggu (dengan setengah hari kerja/sekolah pada Jum’at) untuk menyelaraskan dengan pola kerja dan perdagangan global. Namun, beberapa wilayah atau lembaga pendidikan masih mempertahankan libur pada hari Jum’at atau Jum’at-Sabtu.
  • Di Indonesia:
    • Di Indonesia, libur sekolah nasional biasanya pada hari Sabtu dan Minggu. Namun, beberapa lembaga pendidikan Islam (sekolah swasta atau pesantren) mungkin tetap memberlakukan libur atau jam pelajaran khusus pada hari Jum’at.
    • Isu libur sekolah pada hari Jum’at juga muncul dalam konteks libur panjang Ramadan yang pernah diterapkan di Indonesia pada masa lampau, namun ini merupakan libur musiman, bukan libur akhir pekan mingguan. (MuMa/Jpr)


Lebih baru Lebih lama